TNI Angkatan Laut adalah bagian dari
Tentara Nasional Indonesia yang bertanggung jawab atas operasi laut, dipimpin oleh seorang
Kepala Staf TNI Angkatan Laut. Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2
armada,
Armada Barat yang berpusat di
Tanjung Priok,
Jakarta dan
Armada Timur yang berpusat di
Tanjung Perak,
Surabaya, serta satu
Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps
Marinir. Dan sumber Prajurit TNI AL dididik dan dilatih di AAL, Kobangdikal, dan Seskoal.
TNI-AL memiliki Slogan
Jalesveva Jaya Mahe.
Sejarah TNI-AL
KRI Irian, kapal kelas penjelajah yang pernah dimiliki TNI AL berbobot
mati 16.640 ton. Digunakan selama operasi Trikora melawan Belanda.
Hingga kini Indonesialah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang
pernah mengoperasikan kelas penjelajah
Sejarah TNI-AL dimulai tanggal
10 September 1945, setelah masa awal di
proklamasikannya kemerdekaan negara
Indonesia, administrasi pemerintah awal Indonesia mendirikan
Badan Keamanan Rakyat Laut (
BKR Laut). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran
Koninklijke Marine (Angkatan Laut
Kerajaan Belanda) di
masa penjajahan Belanda dan
Kaigun di
masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai
Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal
sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan
dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah
Pangkalan Angkatan Laut
terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang
diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi
tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu.
Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi
Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun
kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu
mereka juga melakukan pelayaran penerobosan
blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
Selama
1949-
1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada,
Korps Marinir yang saat itu disebut sebagai
Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL),
Penerbangan Angkatan Laut dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
Pada
1990-an TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis
korvet kelas Parchim,
kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas
Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan
tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang
menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat
terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada
tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di
laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam
flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan
pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat
divisi Pasukan Marinir-I di
Surabaya dan setingkat Brigade berdiri sendiri di
Jakarta.
Tugas TNI Angkatan Laut
Sesuai
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang
TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
- melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
- menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
- melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
- melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
- melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
Organisasi
TNI-AL berada di bawah
Markas Besar TNI. Perwira tersenior Angkatan Laut,
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat
Laksamana mengepalai Angkatan Laut di bawah
Panglima TNI.
Kepala staf
Jabatan tertinggi di TNI Angkatan Laut adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut, yang biasanya dijabat oleh
Laksamana berbintang empat. Saat ini TNI Angkatan Laut dipimpin oleh Laksamana TNI Marsetio
Pangkat
Di
TNI Angkatan Laut, sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari
Perwira,
Bintara dan
Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Laut adalah
Laksamana Besar dengan bintang lima. Sampai saat ini belum ada seorangpun
perwira TNI Angkatan Laut yang dianugerahi pangkat tersebut.
Komando Utama
Patung Jalesveva Jayamahe yang berarti "Di laut kita jaya" yang berada di Markas Armatim, Surabaya
Komando Armada Barat
Komando Armada RI Kawasan Barat atau disingkat
Koarmabar adalah salah satu Komando Utama
TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Jl Gunung Sahari Jakarta Pusat, sedangkan Pangkalannya berada di
Tanjung Priok,
Jakarta.
Panglima Koarmabar yang sekarang menjabat adalah Laksamana Muda TNI
Arief Rudianto menggantikan Laksamana Muda TNI Sadiman ,S.E.
[3]
Laksamana Muda TNI Laksamana Muda TNI Arief Rudianto secara resmi
menjabat Panglima Komado Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) setelah
dikukuhkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio,
M.M. dalam suatu upacara serah terima jabatan di di Auditorium O.B.
Syaaf, Koarmabar Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Kamis 24 Januari
2013. Laksamana Muda TNI Laksda TNI Sadiman, S.E., yang akan menjabat
sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli Kasal).
[4]
Komando Armada Timur
Komando Armada RI Kawasan Timur atau disingkat
Koarmatim adalah salah satu Komando Utama
TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di
Surabaya,
Jawa Timur.
Panglima Koarmatim yang sekarang menjabat adalah Laksamana Muda TNI
Drs. Agung Pramono,S.H. M.Hum. Ia menggantikan Laksamana Muda TNI Ade
Supandi,S.E.
Komando Lintas Laut Militer
Komando Lintas Laut Militer atau disingkat
Kolinlamil adalah salah satu Komando Utama
TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di
Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Kolinlamil dibentuk sejak tanggal
1 Juli 1961 dengan nama
Djawatan Angkutan Laut Militer
(DALMIL). Panglima Kolinlamil yang sekarang menjabat adalah Laksda TNI
S.M. Darojatim Kolinlamil adalah Komando Utama (Kotama) Pembinaan dan
Operasional. Dalam bidang pembinaan Kolinlamil berkedudukan langsung di
bawah
KASAL, sedangkan dalam bidang operasional berkedudukan langsung di bawah
Panglima TNI.
Korps Marinir
Korps Marinir Republik Indonesia merupakan kekuatan pemukul dan
pendarat TNI-AL. Secara garis besar Korps Marinir bertugas merebut
kedudukan pantai musuh, mengamankan obyek fital TNI-AL dan melaksanakan
tugas-tugas pertahanan negara lainnya.
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan TNI-AL yang baru saja
disusun untuk jangka waktu 2005-2024, kekuatan Korps Marinir (Kormar)
akan ditingkatkan baik dari segi struktur maupun kekuatan fisik. Saat
ini jumlah personel marinir sekitar 17.000 orang, sehingga menimbulkan
gurauan di kalangan militer sendiri bahwa dengan jumlah pulau di
Indonesia yang juga lebih kurang 17.000 buah, maka tiap personel marinir
bertugas mengamankan satu pulau. Jumlah ini pada masa depan akan
ditingkatkan hingga 60.000 personel.
Dalam rencana pengembangan, akan ada tiga pasukan marinir (Pasmar),
yaitu kesatuan induk yang melekat di tiap komando wilayah laut
(Kowilla), 2 brigade marinir berdiri sendiri, 1 komando latihan marinir
dan 5 pangkalan marinir ditambah 11 batalyon marinir pertahanan
pangkalan. Dankormar saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Mar A. Faridz
Washington.
Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut
Kobangdikal merupakan salah satu komando utama di jajaran TNI Angkatan Laut. Sejak
12 Mei 2007, berubah namanya dari Komando Pendidikan Angkatan Laut (
Kodikal) menjadi Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (
Kobangdikal). Saat ini Dankobangdikal dijabat oleh Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo.
Akademi Angkatan Laut
Akademi Angkatan Laut (disingkat
AAL) adalah sekolah pendidikan
TNI Angkatan Laut di
Surabaya,
Jawa Timur,
Indonesia. Akademi Angkatan Laut mencetak
perwira
TNI Angkatan Laut. Secara organisasi, Akademi Angkatan Laut berada di
dalam struktur organisasi TNI Angkatan Laut, yang dipimpin oleh seorang
Gubernur Akademi Angkatan Laut. Gubernur AAL saat ini dijabat oleh
Laksda TNI Herry Setianegara, S.sos, S.H, M.M lulusan AAL angkatan 29
tahun 1983 dan Wakil Gubernur AAL Laksma TNI Achmad Taufiqoerohman,
M,S.E lulusan AAL 31 tahun 1985.
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Seskoal
Seskoal adalah lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di
lingkungan TNI Angkatan Laut. Saat ini Komandan Seskoal adalah Laksda
TNI Arief Rudianto, SE dan Wakil Komandan Seskoal adalah Laksma TNI
Kekuatan
Bendera kapal perang Indonesia.
Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan
KRI, singkatan dari
Kapal Perang Republik Indonesia. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan
KAL, singkatan dari
Kapal Angkatan Laut.
Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal
bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai
macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan
mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
Saat ini TNI AL memiliki sekitar 68.800 prajurit, termasuk di
dalamnya 18.500 personel marinir dan 1.090 penerbangan/personel udara
AL. Kekuatan TNI AL secara garis besar sebagai berikut:
Kapal perang
KRI Oswald Siahaan, menembakkan rudal yakhont dalam sebuah latihan di Selat Sunda.
KRI Diponegoro, korvet terbaru TNI AL jenis Sigma.
KRI Cut Nyak Dien, Parchim Class merupakan kapal pemukul dengan armada terbesar di TNI AL.
KRI Clurit, merupakan Kapal Cepat Rudal 40 meter buatan dalam negeri.
KRI Makassar, Landing Platform Deck TNI AL
Kapal Republik Indonesia (KRI) berjumlah 132 kapal, KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:
- Kekuatan Pemukul (Striking Force) terdiri dari 40 KRI yang memiliki persenjataan strategis:
- 2 kapal selam kelas Cakra.
- 6 Fregat kelas Ahmad Yani
- 3 Fregat kelas Fatahillah
- 1 Fregat kelas Ki Hajar Dewantara
- 4 Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach)
- 15 Korvet anti kapal selam kelas Parchim
- 2 Kapal cepat rudal (KCR) kelas Clurit
- 4 kapal cepat rudal (KCR) kelas Mandau.
- 2 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak.
- 2 kapal (hibah dari Brunei) kelas Salawaku
- 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat.
- Kekuatan Patroli (Patrolling Force) berjumlah 50 KRI.
- 10 kapal FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong, 5 diantaranya yang bertipe Nav-5 sudah dipersenjatai dengan rudal
- 1 Kapal cepat buatan Fasharkan TNI AL 40 meter kelas Krait
- 2 Kapal cepat buatan Fasharkan 40 meter kelas Tarihu
- 25 kapal Fiber buatan Fasharkan TNI AL kelas Boa
- 15 kapal PC kelas Sibarau
- Kekuatan Pendukung (Supporting Force) berjumlah 48 KRI, terdiri dari:
- 7 angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa
- 4 angkut tank (LST) kelas Teluk Semangka
- 2 angkut tank (LSTM) kelas Teluk Banten
- 14 angkut tank (AT) Kelas Frosch
- 2 angkut tank kelas NSU dan KPG
- 4 Landing Platform Dock (LPD) Kelas Makassar
- 1 markas (MA) kelas Multatuli
- 6 penyapu ranjau (PR) kelas kondor
- 5 bantuan cair minyak (BCM): ARN, SRG, SGG, SMB,BPP
- 1 Bantuan Rumah Sakit (BRS) Kelas dr. Suharso
- 2 bantu tunda (BTD)Kelas Soputan
- 4 bantu umum (BU): KMT, MTW, NTU, WGO
- 1 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
- 2 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Nusanive
- 3 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
- 1 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
- 2 kapal latih.
TNI AL sudah mempunyai 4 kapal LPD. Kapal multipurpose ini 2 unit
dibuat di Korea Selatan (KRI MKS dan KRI SBY) dan 2 unit dikerjakan oleh
PT. PAL (KRI BAC DAN KRI BJN)
Kapal patroli pendukung
Kapal Angkatan Laut (KAL) adalah kapal patroli yang berfungsi untuk
mendukung Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam melaksanakan tugas-tugas
patroli keamanan laut dan tugas-tugas dukungan lainnya.
Pesawat udara
Pesawat udara berjumlah 82 unit, terdiri dari 52 sayap tetap dan 30 sayap putar.
Pasukan pendarat
Peralatan tempur
Korps Marinir
sejumlah 437 kendaraan tempur (ranpur), tetapi 307 ranpur berusia di
atas 30 tahun, 37 ranpur berusia 21-30 tahun, sisanya 103 ranpur berusia
1-10 tahun.
Kekuatan marinir indonesia saat dibagi dalam 2 Pasmar (Surabaya dan
Jakarta) membawahi Brigif, Menbanpur, Menart, Menkav, Lanmar dsb.
Pangkalan
Pangkalan Utama Angkatan Laut
Penomoran lantamal diubah menjadi berurutan dari Lantamal I sampai XI sesuai lokasi dari barat ke timur pada
1 Agustus 2006 seiring dengan peresmian Pangkalan Angkatan laut (Lanal) Teluk Bayur,
Kota Padang,
Sumatera Barat menjadi Pangkalan Utama Angkalan Laut (Lantamal) II.
Kekuatan TNI Angkatan Laut tersebar di beberapa Pangkalan Utama
Angkatan Laut (Lantamal) yang berada di bawah dua komando utama armada
yaitu:
- Komando Armada RI Kawasan Barat
- Pangkalan Utama I (Lantamal I) di Belawan, membawahi Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Sabang, dan Dumai, Lhokseumawe, Tanjung Balai Asahan
dan Simeulue. Satu Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Sabang, dan
dua fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (Fasharkan) di Sabang, Belawan.
Lantamal ini rencananya akan dipindahkan ke Lhokseumawe, Aceh. Saat ini Danlantamal I dijabat oleh Laksma TNI Didik Wahyudi, S.E
- Pangkalan Utama II (Lantamal II) di Padang membawahi Lanal Sibolga, Gunungsitoli (rencana), Mentawai (rencana), dan Bengkulu.
Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal II merupakan sebutan untuk Lantamal
III Jakarta. Saat ini Danlantamal II dijabat oleh Brigjen TNI Mar Gatot
Subroto
- Pangkalan Utama III (Lantamal III) di Jakarta, membawahi 6 Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Palembang, Cirebon, Panjang, Banten, Bandung, dan Bangka Belitung.
Selain itu, memiliki satu fasilitas pemeliharaan dan perbaikan di
Pondok Dayung, Jakarta. Fasharkan Pondok Dayung ini sekarang memiliki
kemampuan membuat kapal patroli jenis KAL ukuran 28-35 meter. Satu
Lanudal di Pondok Cabe jakarta Selatan. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal
III merupakan sebutan untuk Lantamal V Surabaya. Saat ini Danlantamal III dijabat oleh Brigjen TNI Mar Ikin Sodikin
- Pangkalan Utama IV (Lantamal IV) di Tanjungpinang membawahi 6 Pangkalan Angkatan Laut, yaitu Batam, Pontianak,
Tarempa, Ranai, Tanjung Balai Karimun, dan Dabo Singkep. Lantamal
Tanjung Pinang memiliki satu fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
(Fasharkan) di Mentigi yang punya kemampuan membuat kapal patroli (KAL)
12, 28, dan 35 meter. Di samping itu, memiliki 2 Pangkalan Udara
Angkatan Laut (Lanudal) berada di Matak, Kepulauan Natuna, dan di
Tanjungpinang/Kijang. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IV merupakan
sebutan untuk Lantamal VI Makassar. Saat ini Danlantamal IV dijabat oleh Laksma TNI Agus Heryana
- Komando Armada RI Kawasan Timur
- Pangkalan Utama V (Lantamal V) di Surabaya membawahi tujuh Pangkalan Angkatan Laut satu Denal, meliputi Tegal, Cilacap, Semarang, Denal Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Denpasar dan Batuporon . Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal V merupakan sebutan untuk Lantamal X Jayapura.Membawahi Lanudal Juanda dan Fasharkan Surabaya. Saat ini Danlantamal V dijabat oleh Laksma TNI Sumadi
- Pangkalan Utama VI (Lantamal VI) di Makassar, membawahi Pangkalan Angkatan Laut Kendari, Palu, Balikpapan, Kotabaru, dan Banjarmasin. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VI merupakan sebutan untuk Lantamal VIII Bitung.Membawahi Fasharkan Makasssar. Saat ini Danlantamal VI dijabat oleh Brigjen TNI Mar M. Suwandi Tahir
- Pangkalan Utama VII (Lantamal VII) di Kupang, Nusa Tenggara Timur,
membawahi Pangkalan Angkatan Laut Mataram, Maumere, Kupang, Tual, dan
Aru. Memiliki 1 Pangkalan Udara, di Kupang. Sebelum 1 Agustus 2006,
Lantamal VII merupakan sebutan untuk Lantamal IV Tanjungpinang. Saat ini Danlantamal VII dijabat oleh Laksma TNI Karma Suta
- Pangkalan Utama VIII (Mako Lantamal VIII) di Manado, Sulawesi Utara, membawahi Pangkalan Angkatan Laut Tarakan, Nunukan, Tahuna, Toli-Toli dan Gorontalo
serta satu Pangkalan Udara Angkatan Laut di Manado. Lantamal VIII
sebelum 1 Agustus 2006, merupakan sebutan untuk Lantamal IX Ambon.Saat
ini Danlantamal VIII dijabat oleh Laksma TNI Guguk Handayani
- Pangkalan Utama IX (Lantamal IX) di Ambon
membawahi Pangkalan Angkatan Laut Ternate, Saumlaki , Morotai dan
Fasharkan Ambon. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IX merupakan sebutan
untuk Lantamal VII Kupang.Saat ini Danlantamal IX dijabat oleh Laksma
TNI Aan Kurnia
- Pangkalan Utama X (Mako Lantamal X) di Jayapura,
membawahi Pangkalan Angkatan Laut Sorong, Biak,Lanudal Biak serta satu
Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan di Manokwari yang mampu memproduksi
KAL 12 dan 28 meter.Saat ini Danlantamal X dijabat oleh Laksma TNI FX.
Agus Susilo
- Pangkalan Utama XI (Lantamal XI) di Merauke, Papua
membawahi Pangkalan Angkatan Laut Timika dan Aru serta Lanudal Aru.Saat
ini Danlantamal XI dijabat oleh Brigjen TNI Mar Heri Setiadi
Rencana ke depan
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024, struktur
operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada
sekarang (Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur)
akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin
laksamana berbintang tiga yang bermarkas di Surabaya .
Armada ini akan membawahi tiga komando wilayah laut (Kowilla) yaitu Kowilla Barat dengan markas direncanakan di
Tanjungpinang, Riau, Kowilla Tengah dengan markas di
Makassar dan Kowilla Timur dengan markas di
Sorong.
Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik
perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta
untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik. Marinir juga akan
dimekarkan dengan Dankormar yang dipimpin
Pati berbintang tiga dengan penambahan satu Pasmar yaitu Pasmar III yang akan bermarkas di Sorong
Proyek-proyek ke depan antara lain pembangunan 3 kapal selam jenis
Changbogo Class (Lisensi Tipe 209 Jerman) yang akan selesai pada 2015,
pembangunan 1 Fregat Sigma 10514 yang dijadwalkan akan selesai pada
2017, pembelian 3 MRLF (Multi Role Light Frigate) Nakhoda Ragam Class
buatan BAE Inggris yang akan diterima tahun 2013 (tahap I), pengembangan
armada KCR-40 kelas Clurit hingga 2014 sebanyak 8 buah, pembelian 3 KCR
Stealth kelas klewang, pembelian 3 FPB-60 dari PT PAL (kontrak sudah
ditandatangani), pembelian 11 helikopter anti permukaan dan anti kapal
selam (AKS) dan pembelian 5 CN-235 MPA (sedang tahap pembangunan di PT
DI).
Kekuatan lain